Senin, 14 Desember 2015

Sebatas Puisi #1

Dan akhirnya perasaan ini hanya berlabuh pada sebuah puisi

Jangan pernah acuhkan perempuan lainnya yang akan datang
Urusanku hanya sampai saat ini saja untuk mencintaimu
Atas nama cinta aku melepasmu untuk cinta yang lebih baik
Nampaknya kakimu akan terus dan terus menjauh dariku

Sedikit potongan hati pun tidak pernah aku rasakan sama sekali
Entah, apa sesusah ini untuk mengambil hatimu yang baik
Bagaikan jarum di dalam sebuah gunungan jerami sang peternak
Aku hanyalah salah satu bintang diantara milyaran lainnya
Salahku memang yang terlalu cepat merasakan hal itu
Tawamu adalah alasan terbesar mengapa aku jatuh cinta padamu
Indahnya senyumanmu juga menjadi segelintir mimpi indah
Andai kau bisa menatapku di balik pilar-pilar gedung ini
Nantinya mungkin kau akan bisa merasakan kehadiranku dengan kuat
Sampai-sampai kau akan merasa akulah satu-satunya perempuan
Yang mencintaimu dengan berdiam diri sambil terus menunggu
Akan datangnya keajaiban yang menghampiri hati kecilmu
Hanya Tuhan dan puisi ini yang akhirnya menjadi saksi

Bahwa aku benar-benar jatuh cinta

14 Desember 2015—00:28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar