Senin, 21 Desember 2015

Mama

Aku bukan salah satu dari anak perempuan yang selalu berbakti kepada Mama
Aku adalah salah satu dari beberapa anak yang terkadang melupakan Mama
Aku selalu lupa akan tiba masanya dimana Mama tidak seperti dulu
Tidak bisa melakukan rutinitasnya setiap hari di rumah

Dulu, aku mengabaikan perintah Mama untuk membantunya
Aku mengabaikan nasehat Mama untuk pulang lebih awal
Karena ia sudah letih mengerjakan semuanya
Karena ia belum beristirahat sedikit pun
Namun aku, tertawa-tawa, berbahagia di tempat lain

Tak sedikit sikapku yang terus melukai hatinya yang lembut
Aku tak pernah sadar tubuhnya semakin lemah dan semakin lemah

Aku kacau saat Mama tak berdaya
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan
Rumah yang dahulu wangi, kini mulai tak terurus
Karena aku tak pernah mau belajar bagaimana mengurus semua ini

Setiap malam mama meringis kesakitan karena punggungnya sakit
Kakinya yang lambat laun tidak bisa menopang tubuhnya

Kali ini aku baru sadar betapa aku mencintainya
Betapa aku membutuhkannya di setiap nafasku
Aku merindukannya
Selalu merindukan dirinya yang sehat

Disini, dalam perjalananku menuju tempat belajarku
Aku menyampaikan rasa sayang dan rinduku padanya
Kata demi kata aku rangkai untuk mengucap rasa maafku padamu, Mama
Aku anak yang pengecut karena tak bisa mengucapnya langsung

Namun, satu yang terpenting
Cepat kembali pulih Mama
Cepat kembali ceria seperti dulu
Aku tidak bisa melakukan banyak hal untuk menghapus semuanya
Aku mencintaimu, Mama

—22 Desember 2015, 08:46, pada Hari Ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar