Senin, 22 Juni 2015

Senja Terakhir

Pagi ini, aku kembali membuka surat darimu
Pengakuanmu kemarin, membuatku terjaga sepanjang malam
Aku terus membaca ulang surat kecil darimu ini
Berharap apa yang aku baca itu tidak benar

Tidak, surat ini bukan untuk diriku
Apa mungkin, pengantar surat ini salah alamat
Tapi, di bawah surat ini tertera jelas namamu
Mana mungkin aku tak mengenal nama ini

Ya, aku sangat mengenalmu
Aku tau suatu hari kau akan pergi
Aku tau suatu hari semua ini akan berhenti
Aku tau suatu hari perasaan ini memudar

Tapi, apakah kamu tau?
Aku begitu bahagia hidup di duniamu
Karena terlalu bahagia itu aku melupakan sesuatu
Bahwa suatu hari kau memang akan pergi

Izinkan aku kembali hidup di duniamu
Atau sekedar bernafas di dalam mimpimu
Aku ingin menyampaikan sesuatu
Aku akan merindukanmu saat kau pergi

Kenyataan yang aku lihat ini terlalu menyakitkan
Kau hanya terdiam saat aku berjuang untuk bertahan
Kau selalu menghindar saat aku ingin memegang tanganmu
Tolong aku, jangan pergi dengan cara seperti ini

Matahari terlalu terik aku rasakan
Saat malam pun aku rasa terlalu dingin
Aku ingin kebahagiaan yang kemarin
Aku tak ingin terus terisak setiap malam

Bulir-bulir airmata itu terus jatuh ke pipiku
Tolong, bantu aku memberhentikan airmata ini
Aku memang tidak terluka ataupun berdarah karenamu
Tapi rasa sakitnya membuat airmata ini terus jatuh

Ajari aku bagaimana untuk membuatmu kembali
Seharusnya kau tulis semuanya di suratmu
Seharusnya kau tulis bahwa kau hanya pergi sebentar
Ajari aku bagaimana harus hidup tanpa melihatmu

Kau menulis, kau tak tau kapan akan kembali
Tapi tenanglah, aku akan terus bertahan disini
Aku hanya berharap suatu hari nanti masih ada ruang untukku
Untuk kembali hidup di duniamu lagi

Requested by: Soraya Nadhifah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar