Rabu, 11 November 2015

Merindukan Pelangi



Hujan yang turun hari ini masih deras seperti biasanya
Hawa sejuk menyelimuti raga yang merindukanmu
Semua orang tertawa ketika aku merindukanmu
Mereka berkata rinduku tak akan bisa kau rasakan

Kata orang, hujan belum tentu basah
Pelangi belum tentu semuanya terlihat indah
Tapi mengapa kau masih terlihat indah dimataku
Aku merindukan keindahan yang terjadi diantara kita

Aku menyelimuti bulir-bulir airmata yang jatuh
Berharap bisa tersenyum saat kau kembali nanti
Ketika semuanya sudah menyerah dengan sikapmu
Aku disini masih percaya kau akan kembali

Aku tak hanya merindukan ragamu kembali
Aku merindukan sosok pelindung yang kini hilang
Aku merindukan pendengar yang tak hanya mendengar
Aku merindukan indahnya pelangi diantara lebatnya hujan

Tanganku kosong tanpa genggamanmu yang hangat
Tapi aku masih bisa merasakan genggaman itu
Aku juga masih bisa merasakan nyamannya pundakmu
Walau kini aku hanya bisa bersandar pada kenangan

Untuk kamu yang aku rindukan, aku ingin menyapamu dengan hangat
Bibir ini terlalu beku semenjak dirimu yang semakin membeku
Aku juga ingin melihat senyumanmu lagi seperti dulu
Senyuman yang selalu memberikanku alasan untuk tetap disini

Mereka disana mengatakan kau sudah lupa
Namun mereka yang disini mengatakan kau masih ingat
Aku kemudian juga merindukan suaramu
Suara yang tidak pernah memberikan janji apapun

Lalu apa yang aku tunggu saat ini
Bila memang kau tak pernah berjanji apapun
Entahlah, aku pun tidak mengerti dengan keadaan ini
Apa aku harus ikut menghilang atau tetap disini

Bersama hujan, aku masih mengingat langkah kakimu
Yang selalu aku harapkan langkah kaki itu mengarah kembali kepadaku
Maaf bila aku masih berusaha ada dihadapanmu
Karena aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku ada disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar